Pengguna Solid State Drive (SSD), Wajib Perhatikan 9 Hal Ini!
9 Hal Yang Harus Diketahui Pengguna Solid State Drive (SSD) - Sebagian besar komputer baik Laptop ataupun PC Dekstop saat ini, umumnya sudah beralih dari penggunaan HDD ke SSD. Apalagi disertai Operation System (OS) dan berbagai Software aplikasi/program yang makin berkembang, menuntut penggunaan Hard Diskπ yang memiliki kecepatan yang bagus.
Windows 10 dan Windows 11 memiliki banyak fitur yang membantu Solid State Drive (SSD) beroperasi secara maksimal, tetapi tidak selalu aktif dalam opsi pengaturan default. Selain itu, banyak pengaturan yang harus dilakukan dari masa-masa awal SSD tidak lagi bekerja dengan valid lagi, untuk itu kami memberikan beberapa tips yang perlu diketahui dan dilakukan untuk memaksimalkan kinerja SSD tersebut sebagai berikut:
1. Nonaktifkan Fast Startup
Mungkin ini terdengar agak aneh karena biasanya untuk meningkatkan kinerja komputer terutama dalam mempercepat proses booting, umumnya pengaturan yang dilakukan adalah mengaktifkan fast startup. Namun berbeda jika kalian menggunakan hard drive Solid State Drive (SSD), pengaturan fast startup sebaiknya dimatikan saja.
Hal ini dikarenakan pada SSD, fast startup akan diabaikan dan dengan menonaktiifkannya, justru komputer kalian akan mendapatkan reboot yang penuh dan bersih setiap kali kalian mematikan komputer. Selain itu akan terdapat beberapa niche (lubang) masalah yang timbul akibat penggunaan fast startup. Misalnya, jika kalian melakukan boot ganda, mungkin tidak dapat mengakses drive Windows karena terkunci.
Untuk menonaktifkan fitur fast startup (Windows 10), kalian dapat melakukannya dengan cara:
Klik Kanan pada Start Menu lalu π pilih Settings
Setelah jendela settings system terbuka, pada bilah sebelah kiri π pilih Power & Sleep
Lalu di menu Power & Sleep ini, pada Related Setting π pilih Additiional power settiings.
Setelah itu klik Choose what the power button does.
Jika pilihan fast startup tidak aktif, kalian klik Change settings that are currently unavailable.
Selanjutnya hilangkan centang ☑ Turn on fast start-up.
Sedangkan pada Windows 11, caranya kalian bisa baca pada artikel "Cara Aktifkan dan Menonaktifkan Fast Startup Windows 11π"
2. Pastikan Hardware Lainnya Kompatibel
Salah satu kesalahan yang sering terjadi bagi pemula yang menggunakan Solid State Drive (SSD) adalah mengasumsikan bahwa SSD tersedia dengan kabel penghubung dan merasa bahwa semuanya akan sesuai dengan semua jenis komputer yang ada. Namun kenyataannya, komputer jenis Laptop keluaran lama hanya menyediakan ruang penyimpanan sekitar 2,5 inci dan tidak dapat di tambah untuk memasukkan perangkat cadangan.
Sedangkan pada PC desktop, jika kalian ingin menggunakan drive SATA SSD, maka kalian harus memastikan catu daya memiliki slot atau kabel cadangan yang cukup untuk mengakomodasi konektor kabel SATA. Jika tidak, kalian bisa menggunakan Y-splitter yang memungkinkan dua SSD terhubung ke satu slot daya molex di PSU. SSD tidak menggunakan banyak energi, jadi seharusnya tidak menjadi masalah dan tentu saja, kalian juga harus memiliki slot SATA tambahan di motherboard.
Lalu ada SSD M.2 yang terhubung ke konektor M.2 pada motherboard, dimana hanya motherboard generasi terbaru yang memiliki konektor ini, jadi jika kalian harus memastikan motherboard tersebut memiliki konektor M.2. Terlebih lagi, perlu mengetahui apakah konektor M.2 Anda adalah PCI-E (NVME) atau SATA dan pastikan SSD M.2 kaian dalam format yang benar.
Kalian bisa baca jenis-jenis SSD pada artikel "Apa Itu SSD dan Jenis Solid State Driveπ"
3. Perbarui Firmware SSD
Untuk memastikan Solid State Drive (SSD) berjalan sebaik mungkin, ada baiknya kalian selalu melakukan pembaharuan (update) firmware untuk itu. Proses updatenya tidak otomatis, jadi kalian harus melakukannya dengan manual dan sedikit lebih rumit daripada pembaruan perangkat lunak lainnya.
Setiap produsen SSD memiliki metodenya sendiri untuk peningkatan firmware SSD, jadi kalian harus mengunjungi situs web resmi produsen SSD dan mengikuti panduan mereka dari sana.
Namun, ada tools yang sangat berguna yang bisa kalian gunakan untuk membantu melakukan update firmware SSD bernama CrystalDiskInfo, yang menampilkan informasi mendalam tentang SSD kalian, termasuk versi firmware.
4. Aktifkan AHCI
Advanced Host Controller Interface (AHCI) adalah fitur terpenting untuk memastikan bahwa Windows akan mendukung semua fitur yang disertakan dengan menjalankan Solid State Drive (SSD) di komputer, terutama fitur TRIM, yang memungkinkan Windows membantu SSD melakukan pengumpulan sampah rutinnya.
Istilah "pengumpulan sampah" digunakan untuk menggambarkan fenomena yang terjadi ketika sebuah drive menghilangkan informasi yang dianggap tidak lagi sedang digunakan. Untuk mengaktifkan AHCI, kalian harus masuk ke dalam BIOS komputer dan mengaktifkannya di suatu tempat dalam pengaturannya.
Sebaiknya Anda mengaktifkan fitur ini sebelum menginstal sistem operasi, meskipun kalian mungkin dapat mengaktifkannya setelah Windows diinstal.
5. Aktifkan TRIM
TRIM sangat penting untuk memperpanjang masa pakai Solid State Drive (SSD) dengan cara menjaga SSD agar tetap bersih. Windows 10 seharusnya telah mengaktifkan ini secara default, tetapi ada baiknya memeriksa ulang apakah itu telah diaktifkan atau tidak.
Untuk memastikan TRIM diaktifkan, kalian bisa membuka command prompt dan ketikkan kode fsutil behavior set disabledeletenotify 0 lalu klik
Jika hasil yang yang terlihat adalah pemberitahuan yang mengatakan "Disabled" itu berarti bahwa TRIM telah diaktifkan, seperti yang telah terlihat pada gambar dibawah ini.
6. Aktifkan System Restore
Pada masa awal hadirnya Solid State Drive (SSD), dikatakan bahwa SSD akan jauh lebih tahan lama dan lebih rentan rusak dibandingkan saat ini dan banyak orang merekomendasikan untuk menonaktifkan sytem restore untuk meningkatkan kinerja dan umur panjang drive.
Namun ternyata hal itu tidaklah benar. System restore merupakan fitur yang sangat berguna yang Admin sarankan untuk diperhatikan, jadi sebaiknya kalian mengcek kembali pengaturan system restore kalian untuk mengonfirmasi bahwa SSD kalian tidak menonaktifkannya secara diam-diam.
7. Jangan Lakukan Defragment Windows
Proses defragmentasi pada HDD sangat berguna untuk mengembalikan performa harddisk. Namun ternyata hal tersebut tidak berlaku pada SSD dikarenakan SSD dapat mengakses seluruh sektor dalam satu waktu dengan kecepatan yang sama sehingga sama sekali tidak membuat kinerja SSD jadi lebih cepat saat didefrag.
Selain itu, Solid State Drive (SSD) tidak dapat dengan mudah meng-overwrite (mengganti) data pada setiap sektor dengan data yang baru, sehingga data pada sektor tersebut harus dihapus terlebih dahulu dan hal tersebut berarti ketika melakukan operasi write data juga melakukan erase data.
Performa write data pada SSD juga akan mengalami penurunan seiring bertambahnya usia pemakaian dari SSD dan setiap sektor pada SSD ternyata hanya dapat di-overwrite beberapa kali saja. Dengan kata lain, defrag tidak akan membawa perubahan pada performa SSD anda, namun malah akan membuat kecepatan SSD anda berkurang seiring waktu.
Tetapi, ada juga sebuah pendapat yang mengatakan bahwa melakukan Defrag SSD juga harus selalu diaktifkan dikarenakan saat ini Windows 10 dan setelahnya sudah diprogram untuk mengetahui permasalahan yang dikemukakan diatas sehingga Defrag pada Windows 10, 11 tersebut lebih mengacu pada proses sebagai "Optimasi" daripada "defragmentasi.". Proses ini defrag ini juga akan "memperbaiki" SSD kalian yang menjalankan fungsi TRIM yang indah yang telah kita bicarakan sebelumnya.
8. Konfigurasi Write Caching
Banyak Solid State Drive (SSD), write caching pada level user dapat memiliki efek yang merugikan pada drive. Jadi kalian perlu mengetahuinya dengan cara menonaktifkan opsi di Windows dan melihat bagaimana kinerja drive setelahnya. Jika kinerja drive kalian ternyata lebih buruk, maka kalian perlu mengaktifkannya kembali.
Untuk melakukan pengaturan pada write caching ini, kalian dapat melakukannya dengan cara :
Klik kanan Computer di Start Menu lalu π pilih Properties.
Selanjutnya klik Device Manager lalu expand ➢ pada Disk drives. Akan tampil Drive SSD kalian. Klik kanan pada drive SSD tersebut lalu π pilih properties.
Pilih Tab menu Policies. Beri centang ☑ write chacing policy untuk aktifkan.
Klik
OK untuk menyimpan pengaturan.
Benchmark SSD kalian dan bandingkan hasilnya saat mengaktifkan write chacing policy dengan saat menonaktiifkan write chacing policy tersebut.
9. Atur Power Option Ke High Performance
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam penggunaan Solid State Drive (SSD), sebaiknya kalian mengaktifkan pengaturan daya ke level high performance.
Untuk mengubah pengaturan pada power option, kalian masuk ke Panel Control lalu π pilih System and Security π Power Options. Selanjutnya di power option ini, kalian pilih π High Performance dari daftar pilihan. Kalian mungkin perlu mengklik π Show additional plans untuk menemukan pilihan tersebut.
Sekarang dengan mengikuti beberapa tips diatas, pastinya kinerja Solid State Drive (SSD) akan lebih maksimal dan akan lebih awet dari sebelumnya. Semoga bermanfaat, Wassalam.
Post a Comment for "Pengguna Solid State Drive (SSD), Wajib Perhatikan 9 Hal Ini!"